Tulisan ini terinspirasi dari sebuah pertanyaan yang saya
dapatkan pada dua kesempatan yang berbeda. Pertama adalah ketika saya berada di
Thailand, saya ditanya oleh seorang teman yang atheis dari vietnam. Kali kedua
adalah ketika di Jepang, kali ini yang bertanya adalah seorang teman dari
Thailand, dia adalah seorang agnostik yakni percaya Tuhan tapi tidak percaya
agama. Pertanyaan dari keduanya sama,
.
“Alim, why do you
believe in this book (sambil menunjuk Al-Qur’an)?, why do you believe in Islam?”.
.
Sontak, tentu saja saya terkejut dan kebingungan menjawabnya.
Saya tentu tidak bisa menggunakan dalil Al-Qur’an dan hadist untuk menjelaskan
kepada mereka, karena mereka tidak percaya keduanya. Saat itu saya hanya
menjawab spontan, “I believe this holy book (Al-Qur’an) and this religion
(Islam), because it doesn’t violate my logic. For me, religion should be match
with my logic. And most logic religion for me is Islam.”
.
Mungkin jawaban saya pada saat itu ada benarnya. Tapi saya
masih kurang puas dan mencari jawaban yang lebih tepat. Karena persoalan
mempercayai Al-Qur’an adalah sesuatu yang sangat dasar dalam aqidah kita.
Ketika kita mulai tidak mempercayai Al-Qur’an, maka keraguan itu akan berimbas
pada keraguan lainnya terhadap seluruh turunan Al-Qur’an berupa ajaran tauhid,
syariat, dan muamalah. Sebaliknya, apabila seseorang sudah meyakini dengan
haqqul yakin bahwa Alqur’an datang dari Tuhan, maka ia akan dengan sukarela
mengikuti petunjuk di dalamnya..
.
Setelah mencari, akhirnya saya menemukan jawaban itu dalam
Al-Qur’an itu sendiri. Untuk pertanyaan semacam ini, Al-Qur’an menjawab dengan
tegas, singkat, dan padat, namun hebatnya belum terbantahkan selama 14 abad
Al-Qur’an diturunkan.
.
Dalam surah Al-Baqarah ayat 23, Allah berfirman, “dan jika
kamu ragu dengan apa yang kami turunkan kepada hamba kami (Muhammad), maka
buatlah satu surat seperti itu (Al-Qur’an), dan mintalah pertolongan (seluruh
makhluq) selain Allah jika kamu orang yang benar. Tetapi jika kamu tidak bisa,
dan kamu memang tidak akan pernah bisa, maka takutlah dengan api neraka yang
disediakan bagi orang kafir.”
.
Dalam ayat ini, Allah menjamin kebenaran Al-Qur’an bukan
dengan sebuah argumentasi, tapi justru dengan sebuah tantangan terbuka. Bahkan
Allah mempersilahkan agar seluruh makhluk bergotong royong menjawab tantangan
Allah ini. Dan yang paling hebatnya lagi Allah dengan tegas, yakin, dan sombong
(dan Allah sangat berhak untuk sombong) mengatakan bahwa tantangan ini tidak
akan bisa dilakukan oleh siapapun dan sampai kapanpun.
.
Maka pertanyaan besar muncul di kepala kita, apa benar tidak
ada yang bisa menjawab tantangan ini? Yang benar saja, 14 abad lebih tidak ada
yang bisa membantah ayat ini?
.
Untuk menjawab pertanyaan ini, mari kita memposisikan diri
sebagai pihak yang ingin menjawab tantangan itu. Dalam ilmu teknik, untuk
menyaingi suatu produk kita perlu tahu apa kelebihan produk tersebut, dan
kemudian menganalisa apakah kita mungkin menyamainya atau tidak.
.
Mari kita lihat Al-Qur’an. Ada banyak kelebihan yang
dimiliki Al-Qur’an menjadi sebuah kitab yang luar biasa. Namun cukup beberapa
saja yang akan dibahas disini,
.
1. Al-Qur’an memiliki bahasa yang indah dengan kadar sastra
arab yang sangat tinggi. Bahkan masyarakat Arab abad ke-7 sekalipun yang
menguasai syair terpukau dengan rangkaian kalimat dalam Al-Qur’an.
.
2. Al-Qur’an menawarkan konsep adab, hukum, ekonomi, dan
ilmu sosial masyarakat atau kita kenal dengan muamalah yang membawa
kesejahteraan dan keadilan sosial. Konsep Muamalah dan adab yang ditawarkan
Al-Qur’an tidak bisa diremehkan, karena telah terbukti dapat membuat suatu
peradaban terhebat dalam sejarah umat manusia.
.
3. Al-Qur’an mengandung banyak ilmu sains, yang sebagian
baru diketahui manusia berabad-abad kemudian. Memang Al-Qur’an tidak
menjabarkan secara rinci. Tapi Al-Qur’an cukup menyebutkan bagian penting dari
berbagai bidang ilmu, geologi, biologi, material, kimia dan lainnya sebagai
bukti kebesarannya.
.
4. Al-Qur’an mengandung khabar shadiq, berita benar yang
terbukti berabad-abad setelah ia diturunkan. Salah dua contohnya adalah,
Kemenangan romawi atas persia dan ditemukannya mayat Fir’aun.
.
5. Al-qur’an disusun dengan sangat teratur dan dengan
pemilihan kata yang tepat dan efisien, namun tanpa mengurangi keindahannya.
Setiap ayat dalam Al-Qur’an bisa diambil hikmahnya. Bahkan tidak
ada satu kata pun dalam Al-Qur’an yang ditaruh tanpa alasan, semuanya memiliki
hikmah yang bisa diambil.
.
6. Belum ada yang berhasil membuktikan satu kesalahanpun
dalam Al-Qur’an sejak ia diturunkan. Atau zero tolerance of fault.
.
Masih banyak lagi sebenarnya kebesaran Al-Qur’an yang tidak
akan habis disebutkan satu persatu. Tapi cukuplah beberapa hal di atas untuk
menjadi landasan analisis kita, bagaimana jika kita hendak menjawab tantangan
Allah tadi?
.
Maka untuk
merekonstruksi sesuatu seperti Al-Qur’an kita perlu :
1. Mengumpulkan para ahli sains dan membuat beberapa prediksi ilmu pengetahuan yang belum ditemukan saat ini dan pasti akan dibuktikan kebenarannya di masa mendatang.
1. Mengumpulkan para ahli sains dan membuat beberapa prediksi ilmu pengetahuan yang belum ditemukan saat ini dan pasti akan dibuktikan kebenarannya di masa mendatang.
2. Para ahli hukum, ekonomi, dan adab harus merumuskan
sebuah sistem kemasyarakatan yang orisinil yang bisa mensejahterakan masyarakat
dan memberikan keadilan sosial bagi seluruh lapisan masyarakat. Konsep yang
ditawarkan tidak boleh ada kecacatan apabila dijalankan.
3. Para ahli filsafat harus merumuskan konsep ketuhanan yang
tidak terbantahkan.
.
Melakukan ketiga hal di atas, adalah hal yang sangat sulit
untuk dilakukan. Namun itu belum seberapa,
4. Para ahli sastra harus merangkum seluruh ilmu tersebut
dalam bahasa yang sederhana (tidak bertele-tele dan mudah dipahami), padat
(harus efektif, tidak boleh ada pemborosan kata), dan juga indah (penuh dengan
unsur sastra yang tinggi dan enak didengar maupun dibaca). Dan yang paling
penting dalam urutan yang sistematis dan runut dari awal hingga akhir.
5. Para ahli psikologi harus memilihkan bahasa yang mudah
dihafal dan mudah dipelajari, karena itu sifat Al-Qur’an.
Jika dilihat dari job list di atas, maka membuat sesuatu
yang serupa Al-Qur’an adalah hal yang sangat rumit dan melelahkan. Mungkin akan
membutuhkan waktu puluhan tahun lamanya.
Jika ditambah dengan kriteria mengandung unsur
6. khabar shadiq (kabar yang benar)
7.dan zero tolerance of fault (tidak boleh ada kesalahan
sedikitpun),
maka membuat sesuatu serupa Al-Qur’an menjadi hal yang
mustahil.
.
Maka sesungguhnya tuduhan kaum orientalis bahwa Al-Qur’an
merupakan karangan Muhammad SAW sendiri bukan sebuah hinaan, tetapi pujian
berlebihan kepada Muhammad SAW. Karena apabila benar Muhammad SAW yang membuat
Al-Qur’an, tidak terbayangkan betapa jeniusnya Muhammad SAW bisa membuat kitab
sehebat Al-Qur’an. Apalagi jika hanya seorang diri.
.
Tapi tentunya itu tidak mungkin. Nabi Muhammad SAW memang
hebat dan jenius. Tapi tidak akan mampu mengarang sesuatu seperti Al-Qur’an.
Apalagi jika melihat latar belakang Rasulullah yang seorang ummiy dan belum
pernah belajar ke negeri lain selain makkah.
.
Sesuatu yang sempurna
seperti kitab ini hanya bisa diciptakan oleh dzat yang Maha Sempurna, Allah
SWT.
.
Dalam surah An Najm ayat 3-4, disebutkan...
“Dan dia tidak berbicara menurut kemauan hawa nafsunya.
Ucapannya itu tidak lain adalah wahyu yang diturunkan kepadanya.”
.
Jadi, dengan semua hal di atas masih ragu kalau Al-Qur’an
datang dari Allah SWT?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar